30.4 C
Sukabumi
Jumat, April 26, 2024

Paman Anwar Usman langgar etik lagi, MKMK kembali beri sanksi

sukabumiheadline.com - Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK)...

Desain Ala Skuter Retro, Intip Spesifikasi dan Harga Suzuki Saluto 125

sukabumiheadline.com l Di belahan dunia lain, Suzuki...

Ternyata Ini Penyebab Ledakan Tabung CNG di Cibadak Sukabumi, Kepsek SD Korban Tewas

sukabumiheadline.com l Peristiwa pilu meledaknya tabung gas...

Harga Cabai Rawit di Palabuhanratu Sukabumi Meroket, Pemilik Warnas Mengeluh

EkonomiHarga Cabai Rawit di Palabuhanratu Sukabumi Meroket, Pemilik Warnas Mengeluh

SUKABUMIHEADLINE.com l PALABUHANRATU – Setelah harga cabai rawit yang semakin pedas, menjelang pergantian tahun, harga daging ayam dan telur juga merangkak naik di Pasar Semi Modern (PSM) Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan informasi diperoleh sukabumiheadline.com dari pencatat harga di PSM Palabuhanratu, harga cabai rawit sejak pekan lalu sudah alami kenaikan. Hari ini, sayuran yang banyak disukai berbagai kalangan tersebut, kembali naik sebesar Rp 10 ribu per kg, dari sebelumnya Rp70 ribu menjadi Rp80 ribu per kg.

Sementara, harga telur ayam dari Rp27 ribu menjadi Rp30 ribu per kg, daging ayam potong dari Rp37 ribu menjadi Rp38 ribu per kg, bawang putih dari Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu per kg.

“Naiknya bervariasi, kenaikan harga tiga bahan sembako itu sejak minggu kemarin, sebelum Natal. Minggu sekarang naik lagi,” ujar Maulana pencatat harga pasar, Rabu (29/12/2021).

“Faktor kenaikan karena cuaca, musim hujan banyak petani gagal panen. Ditambah jelang akhir tahun, banyak permintaan. Sementara, pasokan gak ada penambahan, sehingga para pedagang terpaksa menaikan harga,” sambungnya.

Dijelaskan Maulana untuk harga lainnya masih stabil, seperti beras premium masih Rp10 ribu per kg, minyak goreng kemasan Rp10 ribu per liter, daging sapi dan kerbau Rp120 ribu per kg, cabai merah Rp40 ribu per kg, bawang merah Rp20 ribu per kg.

“Yang lainnya masih stabil seperti minggu lalu. Kita akan terus pantau, antisipasi terjadi permainan harga,” jelasnya.

Sementara itu, Novi Indri (36), pemilik warung makan di jalan raya Citepus mengatakan, sangat dirugikan dengan kenaikan cabai rawit dan sejumlah sembako lainnya. Ia terpaksa harus mengurangi porsi masakan yang dihidangkan untuk pembeli.

“Ya mau gak mau, formulasi masakan dikurangi, cabainya kan naik, kalau gak gitu bisa rugi saya jualan,” ungkapnya.

“Mudah mudahan ada intervensi, ada solusi dari pemerintah agar harga harga sembako gak naik terus,” tandasnya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer